Computing Cup 2011
“Apakabar kawan, long time no see? Kemana aja lo? ato you mati….”
Sepenggal lagu reggaenya mas steven turut menemani aku mengetik sebuah artikel malas ku ini. Haha, bagaimana nggak disebut artikel malas, lha wong pendaftaran Computing Cup 2011 dimulai 1 Oktober kemaren, malah baru tak kerjain hari ini yang tinggal 3 hari lagi batas pendaftarannya.
untuk teman teman yang mau ikutan computing cup, bisa masuk ke link ini http://computingcup.ittelkom.ac.id/
Maklum lah, aku kan pemalas akut. Bisanya cuma mimpi, malahan ada teman ku bilang kalo aku ini cuma status(facebook)nya tok yang oke, tindakannya NOL BESAR  !!!! wkwkwkwkwkwkwk
Halahh, nguprus wae, kapan rampunge ???

Oke, ayo kita mulai kawan ! jadi begini, sebelum saya membahas lebih jauh tentang “Informasi Teknologi” yang merupakan tema dari Computing Cup 2011 ini, ada baiknya teman-teman sekalian menyimak penggalan cerita iseng ku.

*****
“Joko ???”, teriak berat suara laki-laki. “Iya pak, ada apa” balas seorang remaja dari balik pintu. “
“Apa kamu tidak sekolah hari ini nak?”
“Lah, bapak lupa ya? Ini kan hari Minggu?” balas joko dengan pandangan tajamnya.
“Aduuhh, Minggu ya? pantas saja, tadi bapak nyapu nggak lihat anak STM” sangkal bapak Joko sambil meringis. “ ah, bapak ini ada-ada saja” senggol Joko.

Bapaknya joko memang sudah mulai pikun, maklum usianya menginjak 67 tahun. Ditambah pekerjaan sehari-hari sebagai tukang sapu di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK). Belum lagi urusan rumah geribik yang hampir roboh, yang harus ia tangani berdua bersama Joko. Istrinya meninggal saat melahirkan Joko.  Joko sendiri sekarang bersekolah di sekolah menengah atas yang lumayan terkenal namun juga jauh dari rumahnya. Ia merupakan siswa yang cukup berprestasi. Benar saja, ia masuk sekolah tersebut melalui jalur prestasi, dan bahkan mendapat beasiswa selama 2 tahun penuh. Sekolah Joko terkenal di prestasi bidang akademik, terutama olimpiade komputernya. Bukan hanya itu, fasilitas IT disekolahnya pun tidak diragukan lagi. Ini yang terkadang membuat Joko bermimpi menjadi hacker, istilah yang baru ia baca dari sobekan koran di lantai.

“Joko itu gaptek, tadi saja pegang mouse sambil terbalik” teriak temannya yang belakangan diketahui namanya Boim. “wakakakakakakakak”, lantas seisi kelas tertawa ngakak mendengar teriakan Boim. Joko yang masih berdiri didepan pintu sepulang dari lab. Multimedia pun hanya tersipu kesal.

Semenjak diejek, Joko agak malas dengan yang namanya komputer. Jangankan pegang mouse, melihatnya saja ia gemetar, takut diomong lagi. Setiap ada mata pelajaran yang menggunakan computer atau laptop sebagai fasilitas pendukung, Joko hanya duduk menontonnya saja.

Liburan akhir semester ganjil telah tiba. Biasanya jika sedang libur begini, Joko sering diajak bapaknya menyapu halaman SMK. Benar saja, di salah satu hari disela liburan, bersama bapaknya, Joko ikut membawa sapu lidi ke SMK. Mereka datang agak siang, terlihat ada 2 mobil sedang terparkir rapi disana. Tanpa menghiraukan, mereka mulai membersihkan tanah dari selimutan daun phon johar yang menumpuk. Waktu bergulir, satu dua meter persegi sudah bersih.
“Joko, coba kamu bersihkan halaman didepan ruang multi” seru bapaknya.
“ruang multi??” Tanya Joko heran.
“itu, yang disamping parkiran” tegas bapaknya sambil menunjuk ruang multimedia yang dimaksudnya.

Tanpa pikir lagi, Joko langsung menujunya. Huh dasar bapak, kerjaannya perintah terus, gumam Joko. Tak apalah, ikhlas saja, sambung hati kecilnya. Sambil memebersihkan halaman dengan sapu lidinya, ia sekilas melihat tatanan computer mengkilap dibalik kaca bertralis besi. Tatanan computer itu begitu rapi, bersih, dan megah, bahkan mungkin juga itu masih baru. Saking kagumnya Joko, sampai-sampai ia menjatuhkan sapunya. Joko kaget, ketika sapunya diambil, tambah kaget lagi ia melihat sapunya jatuh diatas kaki seseorang.
“nak, sedang apa kamu disini?” Tanya orang yang belum Joko kenal.
“a..aaaa..anu pak, nyapu” balas Joko gemetar.
“oh, nyapu tho, kamu anaknya pak Said ya?”
“iya pak, kok bapak tau?”
“bapakmu sendiri yang bilang tadi. Oh iya, kenapa kamu daritadi saya perhatikan memandangi terus komputer-komputer itu?”
“ahh, anu..itu.. computer nya bagus, tapi sayang tidak digunakan”
“lhoo, tidak digunakan bagaimana?”
“ya itu, jam segini pada nganggur pak”
“bukan nganggur namanya, namun memang masih libur saja, jadi tidak ada yang menggunakan, kamu mau pakai? Nanti saya ajari?”
Ditanya seperti itu, Joko langsung ingat ejekan Boim. Malu rasanya jika terbalik lagi memegang mouse nya.

Singkat cerita, kini sudah minggu ke-3 semester genap. Namun kegiatan belajar mengajar di sekolah belum lancar. Karena semua sibuk untuk mempersiapkan acara Computer Competition se-Provinsi yang diadakan sekolahnya. Semua orang hampir sibuk, ya hampir semua, termasuk Boim. Daritadi Joko memperhatikan ia yang sibuk berpacu dengan laptopnya. Nampak jemari tangannya bergerak kesana kemari entah mencari apa, mungkin mencari sebutir inspirasinya yang nyelip dibalik tombol keyboard.
“wey, im? Ngapain lah?” sapa Joko penasaran.
“alahh, berisik !!” bantah Boim yang masih fokus menatap layar monitor.
“wahh, bagus sekali itu” puji Joko sambil menunjuk layar laptop Boim yang tergambar jelas sebuah brosur pengumuman disitu.
“apaan lah, ganggu aja ! pusing nihh” kini Boim semakin garang.
Kini Joko diam, takut menganggu si Boim yang lagi asik dengan pusingnya. Namun Joko sekarang bukanlah Joko yang kemarin, dimana Joko yang kemarin adalah ia yang memegang mouse sambil terbalik. Joko yang sekarang lebih oke, berbekal setumpuk ilmu tentang computer yang diajarkan seseorang yang ditemuinya di SMK yang belakangan diketahui namanya Pak Hartono.
Joko tidak hanya diam nonton gerak-gerik tarian jari Boim. Dilihatnya sebuah brosur pengumuman dengan desain elegan dan modern lahir dari lembar kerja Photoshop CS 4. Teliti sekali Joko baca, ternyata pengumuman itu berisi tentang computer competition cabang desain grafis. Dibacanya syarat-syarat perlombaan, dan direkam dan dicatat lalu disimpan dengan baik didalam folder kecil di otak kanannya.

Masih belum puas dengan brosur, kini ia memperhatikan episode 2 tarian jari Boim. Awalanya tidak mengerti apa yang coba Boim lahirkan dari lembar kerja corelDRAW X3. Mungkin IQ Joko bertambah sehabis belajar dengan Pak Hartono. Tebakannya benar, Boim membuat sebuah logo.

Waktu beranjak, lama kelamaan Joko pun bosan . hingga akhirnya meninggalkan Boim begitu saja.
Masih tersimpan baik isi folder otak kanannya. Tak lain dan tak bukan isinya adalah dua hasil rekaman pembuatan brosur dengan photoshop dan logo dengan coreldraw hasil tarian jemari Boim. Mungkin rekaman itu direkam dengan kamera super canggih, buatan manusia pun kalah, karena ini buatan Tuhan bung! Apa guna mata, jika kau tak menatap masa depan ??
Joko masih hafal rekaman itu. Guna memperkuat hasil rekamannya, ia langsung menuju lab multimedia yang terlihat bebas. Langsung ia tuju salah satu computer yang masih kosong. Awalnya ia membuka lembar kerja Photoshop CS4, coba diingat-ingatnya gerakan jari Boim, perlahan namun pasti, brosur sederhana berhasil ia buat. Lalu dengan optimisme tinggi, ia buka lembar kerja corelDRAW X3, ia ingat benar yang ini, dengan lancarnya, logo iseng yang mungkin lebih baik dari miliknya Boim selesai dengan indah.

“wah Joko, bagus sekali itu. Apa kamu yang bikin?”, tanya seseorang dari balik punggungnya, yang setelah ia lihat ternyata Bu Eka salah seorang guru IT di sekolah.
“ah, iya bu, cuman iseng aja kok” jawab Joko.
“boleh itu, kenapa nggak ikut lomba desain grafis aja?” saran Bu Eka tegas.
“memangnya saya boleh ikut ya bu?”
“lho, ya jelas boleh, lomba itu kan untuk anak SMA seperti kamu, apalagi kamu berbakat seperti itu”
“ohh, terus kapan lomba dimulai?”
“pendaftaran bisa dimulai hari ini, sedangkan pelaksanaan lomba 4 hari lagi”

Kini Empat hari berselang, setelah Joko mendaftar, sekarang tiba hari pelaksanaan lomba. Kebetulan lomba dilaksanakan di lab multimedia, jadi Joko bisa lebih santai, mengingat di sanalah tempat berlatihnya. Namun sial, Joko iri melihat para peserta dari sekolah lain dan ada juga memang teman-temannya, termasuk juga Boim yang mereka semua membawa laptop. Terlihat hanya Joko sendiri yang duduk memangku angin. Joko menjadi khawatir, perasaannya semakin tidak enak. Sial memang, ketika panitia lomba memerintahkan lomba dimulai, ternyata Joko baru tahu jika peserta diharuskan membawa laptop masing-masing.
“maaf bu, apa boleh saya menggunakan komputer yang ada di sini?” teriak Joko kepada seorang guru yang tertulis jelas namanya Ibu Darmini
“wah, tidak bisa nak, itu sudah menjadi peraturan yang ditetapkan jauh hari bahwa peserta diwajibkan membawa laptop masing-masing” jawab Ibu Darmini
“masa sih bu, tidak boleh menghidupkan satu komputer saja? lagian saya kan tidak punya laptop, dan computer disini juga nganggur bu?” Joko sedih, merasa jatuh
“maaf ya, saya hanya pengawas disini, jadi tidak dapat berbuat banyak, dan nampaknya kamu akan didiskualifikasi” tambah Ibu Darmini
“apa bu? Diskualifikasi?? Padahal sudah berhari-hari saya latihan keras, saya rela pulang sore demi mempelajari ini semua, yang seharusnya di rumah bantu bapak, saya rela tidak belajar seharian, demi memikirkan konsepnya. Apa ini semua sia-sia? Apa komputer itu neraka?”
“maaf, kamu akan dicoret sebagai peserta, dan sebaiknya kamu meninggalkan ruangan ini” seru seorang pengawas yang lain, Pak Anggi namanya
“huu, dasar kere!! Makanya baca peraturan yang jelas dong” teriakan setan dari bangku peserta paling belakang yang terdengar tajam di telinga Joko saat ia meninggalkan ruang multimedia.

“Seandainya aku punya laptop”
Ya, itulah tulisan besar di paling atas setumpuk tulisan lainnya di blog pribadi Joko. Sambil mengisi kekosongan artikel di blognya, ia sambil menceritakan perjalanan pahitnya mengenal dunia teknologi. Lika-likunya mengenal computer,dari caranya memegang mouse hingga mengikuti lomba desain grafis yang hampir membunuh semangatnya, semua ia ceritakan. Kecuali satu, disaat ia jatuh, dicaci saat lomba desain grafis di sekolahnya karena belum memiliki laptop saat itu. Kejadian itu malah membuat Joko tambah garang, beralih dari desain grafis, Joko laju mengacak-acak dunia maya,mempelajari web, menekuni blog, hingga ia berkenalan dengan yang namanya Google Adsense. Google Adsense sendiri adalah layanan pengiklanan google, yang apabila kita memasangnya di blog kita akan mendapat bayaran besar dari Google. Bukan Cuma satu dua juta, kini Joko dengan skill bloggingnya bisa mendapatkan 13 juta perbulan dari 6 blog yang ia kelola.

Bapaknya pun semakin canggih, dengan Komputer yang terkoneksi dirumah yang bukan geribik lagi, ia menjadi webmaster berkat ajaran Joko dan setumpuk buku yang Joko belikan. Semakin hari semakin banyak Job yang diterimanya, mulai dari sekolah Paud hingga perusahaan besar.  Bapaknya sudah terlalu renta untuk menjadi tukang sapu, tapi masih kuat kan untuk jadi webmaster. Mungkin itu yang ada dipikiran Joko.

*****
Ya itulah kawan, cerita perjuangan Joko, si anak tukang sapu yang jadi orang kaya, master adsense.
Terkadang kita iri terhadap orang kaya, orang sukses, orang apalagi lah entah. Namun tanpa kita sadari betapa pahit lika-liku hidupnya. Diwaktu belajar diinjak, disaat sukses dijunjung namanya.

Teknologi ini penuh liku memang. Perkembangannya cepat pesat, tapi butuh waktu untuk menguasainya.

Jujur saja saya selaku orang yang belum bisa dikatakan dewasa, agak terusik memang dengan kehadiran Mark Zuckerberg. Bagaimana mungkin seorang yang masih dikatakan juga belum dewasa, bisa menciptakan facebook yang sebegitu canggih dan terkenal. Begitu dengan Arrifal dan Taufik, sering nongkrong di tv berkat karya antivirus lokal Artav. Kapan ya saya seperti mereka?
Mereka dikenal saat sukses, tapi pasti pernah mengalami sejuta liku tajam seperti yang dialami Joko.

Dengan 1.758 kata ini, dan seribu limaratus keringatku bercucuran, akhirnya selesai juga artikel ku.

Jadi, hasil akhir menentukan bung !
Jangan Cuma mimpi, mimpi hanya membuat kita orang Indonesia tidak bangun-bangun !!!!


referensi : imajinasi dari otak tengah ku

{ 3 comments... read them below or Comment }

  1. Mengharukan, tp itulah perjuangan, terus berjuang, pantang menyerah . . .

    BalasHapus
  2. semangat terus jangan pernah pudar gan...!!!

    BalasHapus
  3. ia ia, ne cerita anu jg ya,... Ane jd anu... Mantab gan. Tank wat admin site. Trus brkarya gan. Jug dah...

    BalasHapus

- Copyright © 2014 IMFATH.COM - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -